Rabu, 02 Maret 2011

Aneka Tanaman Pengusir Wasir


PENYAKIT wasir atau ambeien, memang bukanlah penyakit yang mematikan, namun mengganggunya minta ampun. Wasir bukan saja rasanya sakit, tapi lebih dari itu bisa mengganggu aktivitas seseorang sehingga bisa menurunkan kualitas hidupnya.

Secara teoritis, wasir adalah suatu keadaan di mana telah terjadi pelebaran pembuluh darah balik dan pembengkakan jaringan di sekitarnya. Karena penyakit ini terjadi pada ujung saluran pembuangan, maka tidak jarang orang menyebutnya dengan sebutan penyakit “knalpot”, layaknya sebuah mobil.
Secara medis, disinyalir ada beberapa faktor sebagai penyebab penyakit ini, antara lain terjadinya degenerasi ligament penyangga di bagian anus, perubahan hormonal, faktor keturunan, kurang minum, kurang makanan berserat, kehamilan atau adanya tekanan besar dari perut.
Pengobatan wasir ada beberapa tahap dan jika sudah sampai pada tahap 4, maka operasi merupakan jalan yang paling baik.
Tahap atau derajat penyakit wasir, adalah sebagai berikut:
Derajat 1: – Perdarahan waktu buang air besar (BAB)
- Benjolan tidak tampak dari luar
Derajat 2: – Benjolan dapat masuk spontan
Derajat 3: – Benjolan dapat masuk, bila dibantu dengan tangan.
Derajat 4: – Benjolan tidak dapat masuk lagi
- Terjadi pembengkakan.
Jika wasir Anda masih masuk dalam derajat 1 atau 2, mungkin beberapa terapi alternatif masih bisa dicoba, antara lain dengan memakai tanaman obat. Meskipun demikian, harus diakui bahwa penelitian belumlah dilakukan dengan komprehensif, namun secara empirik, pengobatan tradisional ini bisa mengurangi siksaan wasir.
Daun handeuleum
Daun ini di Jawa disebut dengan Daun Ungu, di Madura disebut dengan Karotong sedangkan di Bali dikenal sebagai Temen. Dalam bahasa Latin disebut dengan Latya graptophyllum pictum L.Griffith.
Daun yang berwarna lembayung atau ungu ini, bisa dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus bahkan bisa dibuat sayur.
Ambil 7-8 lembar daun ini, Adas 1 sedok dan Pulosari setengah jari. Kemudian rebus dengan 2 gelas air (500 ml), dengan api kecil, sehingga airnya tersisa 1 gelas lagi.
Untuk penderita wasir derajat 3-4, minum sehari tiga kali. Sedangkan untuk wasir yang masih ringan, air rebusan tadi bisa diminum dalam 2-3 kali. Jika ingin lebih enak, maka bisa ditambahkan seiris temu lawak dalam rebusan tadi.
Daun pegagan
Disebut dengan Cantella asiatica L.
Di tanah air disebut juga dengan Antanan atau Kalikuda. Daun ini dikenal sebagai obat penguat lambung.
Caranya: Ambil segenggam daun pegagan yang segar, lalu rebus dengan tiga gelas air dalam api kecil. Setelah airnya tinggal setengah gelas, dinginkan lalu disaring. Minum dua kali sehari.
Daun cocor bebek (Desmidium triquetrum)
Di Jawa tanaman ini dikenal dengan nama Gulu Walung atau Kicongcorang.
Caranya: Daun diiris tipis, dikeringkan lantas dibuat tepung. Saat diperlukan, seduh dengan air mendidih (1 sendok teh). Diminum tiga kali sehari.
Daun jawer kotok (Coleus scutellaroides)
Tanaman ini dikenal juga dengan sebutan Miana atau daun Iler.
Cara pengolahannya sama dengan Daun Ungu.
Lidah buaya (Aloe vera)
Tanaman yang sudah banyak dikenal ini, karena berbagai khasiatnya, ternyata menurut data empiric bisa juga digunakan sebagai obat anti wasir.
Caranya: Ambil lidah buaya ukuran besar, lalu dikupas, cincang dan blender. Tambahkan air hangat satu gelas dan 2 sendok teh madu. Minum sehari dua kali untuk mereka yang menderita wasir derajat 3-4.
Akar kangkung
Bagian tanaman yang diabaikan ini, ternyata bisa juga dipakai untuk mengobati wasir. Yang paling baik adalah akar kangkung cabut.
Caranya: Ambil satu genggam akar kangkung, tambahkan adas 1 sendok teh, pulasari 1/3 jari. Kemudian rebus dengan 2-3 gelas air dengan api kecil, teruskan sampai airnya tinggal 1-1 1/2 gelas, dinginkan, saring dan minum dua kali sehari.
Mudah-mudahan aneka tanaman yang memang secara empirik sudah terbukti bisa mengobati wasir dalam derajat yang tidak terlalu berat itu, bisa mengurangi beban dan siksaan sakitnya penyakit wasir. Selamat mencoba.***PR-Minggu, 12 September 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar